From : Diana Fareza bt Ahmad Roshdi UD0626 (5)
Anak kecil, “Aku takut Al-Qur’an tersia-siakan, karena itu aku
menghafalkannya.” Hajjaj, ”Bacalah beberapa ayat Al-Qur’an.” Lalu, anak
kecil itu membaca surat An-Nashr, mulai dari awal hingga selesai. Namun, pada bacaan ’Yadkhuluna fi Dinillahi Afwaja’, dia menggantinya dengan bacaan ’Yakhruju min Dinillahi Afwaja’ (Mereka keluar dengan berbondong-bondong dari agama Allah).
Sontak Hajjaj kaget seraya berkata, ”Celaka kamu, bukan ’Yakhruju fi Dinillahi’, tapi ’Yadkhuluna fi Dinillahi’.
Anak kecil itu menolaknya seraya berkata, ”Memang, dahulu mereka
berbondong-bondong masuk agama Islam, tapi sekarang berubah, mereka
berbondong-bondong keluar dari agama Islam.
Hajjaj, ”Kenapa begitu?” Anak kecil, ”Karena perbuatanmu yang kejam terhadap mereka.” (Syaikh Nashir Asy-Syafii dalam bukunya Dai-dai Cilik, Kisah Anak Ajaib Penuh Inspirasi).
Kisah di atas mengingatkan kita tentang kondisi umat Islam saat ini
yang banyak secara jumlah, tetapi sebenarnya sedikit secara kualitas.
Karena itu, ketika anak kecil di atas membaca ayat ’Yadkhuluna fi Dinillahi Afwaja’, dirubah menjadi ’Yakhruju min Dinillahi Afwaja’. Hal ini pun sudah diprediksi sebelumnya oleh Rasulullah SAW.
Diriwayatkan dari Thauban RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Setelah
aku wafat, setelah lama aku tinggalkan, umat Islam akan lemah. Di atas
kelemahan itu, orang kafir akan menindas mereka bagai orang yang
menghadapi piring dan mengajak orang lain makan bersama.”
Maka para sahabat pun bertanya, ”Apakah ketika itu umat Islam telah
lemah dan musuh sangat kuat?” Sabda Nabi SAW, ”Bahkan saat itu mereka
lebih banyak tetapi tidak berguna, tidak berarti dan tidak menakutkan
musuh. Mereka adalah ibarat buih di laut.”
Para sahabat bertanya lagi, ”Mengapa sebanyak itu tetapi seperti buih
di laut?” Jawab Rasulullah SAW, ”Karena ada dua penyakit yang menimpa
mereka yaitu penyakit al-Wahn.” Kontan sahabat pun kembali bertanya, ”Apakah itu al-Wahn?” Rasulullah SAW bersabda, ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” Wallahu a’lam.
0 comments:
Post a Comment